FENOMENA KILATAN CAHAYA ANEH PACITAN 2011

Fenomena Kilatan Cahaya Aneh Pacitan 2011 Pancaran Sinar Api Raksasa Di Langit Pacitan Tahun 2011.

Desa Sukoharjo, Pacitan – Fenomena kilatan cahaya di langit Pacitan, Senin (31/1/2011) malam masih meninggalkan tanda tanya. Apalagi, kejadian yang berlangsung kurang dari satu menit itu tidak disertai suara.

“Nggak ada suara apa-apa. Hanya kelihatan cahayanya saja,” ujar Putut Prasetyo (22), warga Dusun Nitikan, Desa Sukoharjo ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Selasa (1/2/2011).

Awalnya, Putut menduga sumber cahaya berasal dari kilat cahaya Pacitan. Namun anehnya, pancaransinar mirip api las raksasa berlangsung lama. Dia pun memberitahu kedua orang tuanya maupun tetangga sekitar. Beberapa warga lain lalu ikut menyaksikannya.

Hal senada juga diakui Misngatin (48) warga lain. Perempuan ibu rumah tangga itu mengaku melihat sendiri fenomena kilatan cahaya aneh Pacitan dan langka tersebut. Meksipun hanya sempat menyaksikan selama beberapa detik, namun dirinya bisa melihat jelas kilauan cahaya yang baru pertamakali terjadi di daerah itu.

“Memang terang sekali. Tapi posisinya tidak bergerak. Tetap disitu sampai hilang,” jelasnya sambil menunjuk langit diatas pohon sengon laut tak jauh dari rumahnya.

Seperti diberitakan, warga Pacitan digemparkan penampakan kilatan cahaya aneh di langit, Senin (31/1/2011) malam. Bias sinar yang membentuk setengah lingkaran itu memancarkan warna biru dan berganti kemerahan sesaat sebelum lenyap. Selain di Sukoharjo, beberapa warga di Desa Mentoro juga mengaku melihatnya. detik.com

Kilat Pacitan 2011, Foto Kilat Pacitan 2011, Fenomena Kilatan Cahaya Aneh Pacitan 2011, Gambar Kilatan Cahaya Pacitan, Video Kilat Pacitan 2011, Youtube Cahaya Aneh Seperti Kilat, Pancaran SinarApi Raksasa, Kilat Aneh Di Langit Pacitan Tahun 2011, Penampakan Kilat Aneh Pacitan

Bocah Pacitan idap penyakit langka

Pacitan (ANTARA News) – Silvia Cintara Adesti (7), seorang bocah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menderita penyakit “cirrocis biller”, salah satu jenis penyakit langka yang disebabkan peradangan pada saluran empedu di dalam hati.

Silvia, demikian bocah kelas 1 SD ini biasa dipanggil, kemudian segera dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya agar secepatnya mendapatkan perawatan intensif.

“Di (RSD) Pacitan fasilitasnya belum memadai, lagian dokter spesialisnya juga kurang,” ujar Wijayanti Chandra Evi.

Silvia telah menjalani perawatan di RSD sejak Senin (27/8). Hasilnya, dari diagnosa pihak RSD Pacitan Silvia divonis menderita “cirrocis biller” multi bidang, sehingga penanganannya harus dilakukan oleh beberapa dokter spesialis sekaligus.

Karena alasan itu pasien harus di rujuk ke rumah sakit yang lebih besar dengan peralatan lengkap, termasuk tenaga dokter spesialisnya.

Mengenai kondisi perut Silvia yang membuncit, Sri menjelaskan hal itu terjadi akibat terganggunya sistem pencernaan makanan.

Dampaknya perut terus membesar. karena cenderung menolak makanan yang dimasukkan. “Perutnya penuh dan isinya hanya air.”

Menurut keterangan Supriyono dan Wijayanti Candra, Silvia telah menjalani perawatan intensif di RSD PAcitann (27/8).

Dari diagnosa pihak RSD Pacitan Silvia menderita cirrocis biller multi bidang.

Sehingga penanganannya harus dilakukan oleh beberapa dokter spesialis sekaligus, di antaranya, bedah anak dan anak.

Sedangkan di rumah sakit, jumlah dokter spesialisnya tak mencukupi.

Karena alasan itu pasien harus di rujuk ke rumah sakit yang !ebih besar dengan peralatan lengkap, termasuk tenaga dokter spesialisnya.

Mengenai kondisi perut Silvia yang membuncit, Sri menjelaskan hal itu terjadi akibat terganggunya sistem pencernaan makanan.

Dampaknya perut terus membesar. Bahkan, perut penderita cenderung menolak makanan yang dimasukkan. “Perutnya penuh dan isinya hanya air,” jelasnya.

(ANT-130)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Berita Aneh dan Unik Terbaru Sumur Tiban Gegerkan Warga Pacitan

Sebuah sumur tiban ditemukan warga di Dusun Klitik, Pacitan. Penemuan sumur tersebut menggegerkan warga, karena lokasinya berada di lereng gunung yang tandus dan kering kerontang.
Sumur Tiban Gegerkan Warga Pacitan
Sumur tiban ini ditemukan oleh Bejo (55), warga Dusun Klitik, Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo, Pacitan, Senin (25/7/2011). Purwo S/detikSurabaya.
Sumur Tiban Gegerkan Warga Pacitan
Bejo menunjukkan sumber air yang ditemukannya. Awalnya, pria yang bekerja sebagai petani itu bermaksud mencangkul di ladang miliknya. Namun, baru beberapa kali tangannya menjatuhkan mata cangkul, dirinya mendapati bermukaan tanah mengeluarkan rembesan air. Purwo S/detikSurabaya.
Sumur Tiban Gegerkan Warga Pacitan
Temuan sumur tiban ini mengundang rasa penasaran warga. Mereka mendatangi lokasi di lereng gunung terjal tersebut. Sebagian mengaku sekedar ingin tahu. Namun tidak sedikit pula yang sengaja menggunakannya sebagai sarana pengobatan. Purwo S/detikSurabaya.

Sumur Tiban Gegerkan Warga Pacitan
Warga terus berdatangan untuk mengambil air dari sumur tiban tersebut. Mereka meyakini air yang diambil dari sumur tiban tersebut dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Purwo S/detikSurabaya.

Seni Wayang Beber Pacitan Pecahkan Rekor MURI

Bentuk Apresiasi, Ibas Prakarsai Pembuatannya

rekor muri

Ibas menerima penghargaan “Rekor MURI Wayang Beber Terpanjang” sebagai pemrakarsa. Penghargaan diserahkan oleh Sri Widayati,Perwakilan dari pihak MURI.

PACITAN (Jurnalberita.com) – Anggota DPR RI asal Pacitan, Edhie Baskoro Yudhoyono mengaku bangga dengan prestasi kelompok pecinta seni Wayang Beber Sanggar Lung asal Kabupaten Pacitan yang berhasil memecahkan rekor pementasan Wayang Beber terpanjang yaitu, sepanjang 80 meter. “Saya tentu bangga dengan prestasi rekan-rekan seniman Sanggar Lung, yang sudah berupaya memecahkan rekor baru pementasan Wayang Beber terpanjang,” ujar pria yang akrab disapa Ibas ini saat hadir dalam acara penganugerahan Rekor MURI, yang bertempat di Pendopo Bupati Pacitan, Jawa Timur (14/7).

Ibas yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni Budaya dan Olahraga menyambut baik dan memberi apresiasi terhadap upaya rekan-rekan seniman Pacitan dalam melestarikan kesenian Wayang Beber. Prestasi yang membanggakan ini membuahkan hasil berupa Wayang Beber Terpanjang yang masuk kedalam Rekor MURI. Prosesi penganugerahan Rekor MURI ini dilakukan oleh Ibu Sri Widayati sebagai Perwakilan dari pihak MURI.

“Dengan ini saya tetapkan sebagai pembuatan wayang beber terpanjang. Sepanjang 82 meter dan lebar 110 cm. Ini mengalahkan rekor sebelumnya di Yogya dengan panjang 49 m x 90 cm pada 9 April 2002. Saya tetapkan juga sebagai rekor dunia dengan nomor 5508,” ujar Perwakilan MURI di Pacitan, Sri Widayati, Sabtu (14/7/2012).

Wayang Beber merupakan salah satu kesenian asli Pacitan. Wayang Beber merupakan sebuah hasil karya yang bisa menjadi salah satu nilai jual untuk meningkatkan potensi pariwisata di Pacitan. Oleh karena itu revitalisasi Wayang Beber harus dimulai dengan kebijakan yang tepat, komitmen pemimpin daerah, dukungan masyarakat dan swasta, serta dilakukan secara sinergis antarpara pihak yang peduli terhadap eksistensi Wayang Beber.

Ibas bersama Anas Urbaningrung, Bupati Pacitan dan seniman wayang beber dilokasi pemajangan wayang beber terpanjang dihalaman pendopo kabupaten pacitan

Berbeda dengan wayang kulit atau wayang golek, cara penyampaian cerita pada wayang beber sedikit lebih unik, yakni melalui lembaran kain atau kertas selebar 3 meter. Kain tersebut bergambar tokoh-tokoh pewayangan. Kemudian kain tesebut dibentangkan dengan dua tongkat di sisi kiri dan kanan sebagai penyangga. Tongkat itu ditancapkan dalam lubang bambu berdiameter 50 cm.

Dengan masuknya Wayang Beber ke dalam Rekor MURI, Ibas berharap agar minat kaum muda Pacitan terhadap Wayang Beber meningkat, serta tetap terjaga kelestariannya. Karena di Pacitan sendiri kesenian Wayang Beber sudah cenderung sulit ditemui. Untuk itu, tugas anak muda penerus bangsa untuk meneruskan warisan seni agung tersebut. “Teruslah berkarya, semoga usaha rekan-rekan seniman ini kedepan semakin mendapat tempat di hati masyarakat luas,” lanjut Ibas. (jbc15)

Kepiting Mirip Ular Kobra Gegerkan Pacitan

Seekor kepiting aneh ditemukan warga Desa Sedeng, Pacitan, Jumat (2/12/2011). Berbeda dengan kepiting biasa, selain ukurannya relatif besar, binatang satu ini susunan warna di punggungnya bermotif menyerupai kepala ular kobra.

Kepiting Mirip Ular Kobra Gegerkan Pacitan
Kepiting ini ditemukan oleh Tuniati (60), warga Desa Sedeng, Pacitan, Jawa Timur. Purwo S/detikSurabaya.
Kepiting Mirip Ular Kobra Gegerkan Pacitan
Berbeda dengan kepiting biasa, selain ukurannya relatif besar, binatang satu ini susunan warna di punggungnya bermotif menyerupai kepala ular kobra. Purwo S/detikSurabaya.
Kepiting Mirip Ular Kobra Gegerkan Pacitan
Kepiting aneh ini ditemukan di lantai dapur rumah Tuniati. Purwo S/detikSurabaya.

Pembatasan Jam Buka Lokasi Hiburan Dilanggar

PACITAN (jurnalberita.com) – Himbauan Kepolisian Resor (Polres) Pacitan, Jawa Timur (Jatim) yang dilakukan melalui surat edaran untuk membatasi jam buka lokasi hiburan, tidak sepenuhnya ditanggapi. Sebab, masih ditemukan warung internet yang buka di siang hari.

Dalam surat edaran itu, selain lokasi hiburan malam, jam buka warnet ikut dibatasi, yakni mulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB. Seperti di salah satu warnet yang terletak di Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan. Mulai pukul 09.00 WIB pagi warnet sudah mulai buka. Hal serupa juga terjadi di salah satu warnet di wilayah Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, demikian pula dengan sarana bermain game seperti rental playstation.

Salah seorang pemilik warnet yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ia nekat membuka usahanya pada siang hari karena ingin mendapatkan modal tambahan. Sebab, saat ini usaha serupa juga menjamur di berbagai tempat. Untuk mencegah anak-anak di bawah umur mengakses situs-situs dengan konten terlarang pihaknya memasang software khusus.

“Pertimbangannya sebenarnya karena masalah pendapatan saja. Yang penting kita tidak menyediakan layanan akses ke yang berbau pornografi,” kata dia.

Menurut Kapolres Pacitan, AKBP Gatot Haribowo, melalui Kepala Satuan Bina Masyarakat (Binmas) Polres Pacitan, AKP Maryoto pihaknya sudah memberikan surat edaran pada para pemilik lokasi hiburan untuk membatasi jam buka. “Dalam himbauan itu disebutkan demi kelangsungan pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan yang aman dan lancar, perlu diciptakan situasi yang harmonis,” ujarnya, Minggu (7/8/2011).

Dalam surat edaran itu terdapat sembilan poin yang harus dilaksanakan oleh para pengusaha tempat hiburan. Dan pada poin keempat ditulis jam buka usaha harus diatur dengan waktu yang dibatasi. Edaran tersebut didasarkan pada nota kesepahaman yang dibuat tahun 2010 lalu. Pihak kepolisian sendiri hingga kini belum mengambil tindakan atas membandelnya para pengusaha hiburan tersebut.

Perkara Mantan Cabup Pacitan Segera Disidangkan

AKP Sukimin. (foto : dok.jbc)

PACITAN (jurnalberita.com) – Tak lama lagi, NT, mantan calon Bupati Pacitan, yang berlaga dalam Pemilukada 2010 lalu akan duduk di kursi pesakitan. Berkas pemeriksaan dugaan penipuan yang dilakukan kepada anggota tim suksesnya sudah lengkap.

Berkas pemeriksaan NT diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Pacitan, Senin (12/9/11). “Sudah P-21 (lengkap – red),” ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Pacitan, AKP Sukimin, Minggu (11/9/11).

NT telah ditahan pihak kepolisian akhir bulan Juli lalu. Namun, tak banyak pihak yang mengetahuinya. Dari tersangka polisi mengamankan barang bukti berupa satu lembar kertas bertuliskan dana tunjangan untuk tim sukses, 37 lembar kuitansi dan bukti pembayaran serta dua lembar surat pernyataan, yang isinya, NT menyanggupi akan membayar dana talangan kampanye yang sudah dikeluarkan tim suksesnya.

Tersangka sempat ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh pihak kepolisian karena  dianggap tidak kooperatif. Setelah ditahan dan melalui serangkaian proses penyidikan, kasusnya kemudian diteruskan ke Kejari yang kemudian menyatakan, berkas setebal 160 halaman tersebut telah lengkap.

Lengkapnya berkas bernomor B.1438/O.5.38/EPP.I/09/2011 itu, juga dinyatakan jaksa penuntut umum (JPU), Raharjo Yusuf . “Diperkirakan paling lama sebulan sidang akan digelar setelah penyerahan berkas,” ucapnya.

NT ditetapkan sebagai tersangka kasus pidana penipuan terhadap mantan tim suksesnya dalam Pemilukada Kabupaten Pacitan setahun lalu. Empat orang bekas tim sukses yang melaporkannya yakni Hadi Susanto, Samsuri, Rahmat Haryono, dan Kunti Rahmawati.

Dalam sengketa itu pula, pada Bulan April lalu, pihak Pengadilan Negeri (PN) Pacitan melakukan sita jaminan atas tanah dan bangunan milik mantan calon bupati nomor urut 1 itu. Penyitaan dilakukan terhadap dua obyek yaitu sebuah rumah bernomor 56 A yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Ploso serta di Jalan Basuki Rahmad 10 B Desa Tanjugsari, Kecamatan Pacitan. Sita jaminan dilakukan setelah penggugat melayangkan gugatan ke PN karena khawatir aset tersangka akan dijual.

Antisipasi Kekeringan Panjang, Petani Pacitan Ramai-Ramai Tanam Kedelai

Kekeringan yang melanda sebagian besar lahan pertanian di Pacitan tidak selamanya membawa dampak merugikan bagi petani. Sebaliknya, keterbatasan air mampu dimanfaatkan warga dengan memilih jenis tanaman yang menguntungkan
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pamudji Mengatakan, saat ini petani Pacitan banyak yang beralih menanam kedelai di banding Padi. Petani tidak mau merugi lagi seperti sebelumnya, karena kekurangan air, tanaman padi menjadi puso.Saat ini lanjut Pamudji, lahan pertanian yang beralih ditanamai kedelai mencapai luas hampir mencapai 500 hektar. Jika biasanya lahan yang ditanami kedelai seluas 4.039 hektar memasuki kemarau menjadi 4.472 hektar. Lokasinya sendiri banyak terdapat di wilayah Kecamatan Ngadirojo, Kebonagung Pacitan dan Arjosari.

Selain menghindari dampak resiko gagal panen karena puso, memilih komoditas kedelai saat musim kemarau juga lebih menguntungkan. Dengan menanam kedelai petani tidak perlu khawatir soal kebutuhan air. Ini karena pengairan untuk kedelai relatif lebih sedikit. Sedangkan dari sisi ekonomi harga produksi kedelai lebih stabil dibanding padi.

Pamudji berharap pemilihan komoditas tanam yang tepat sesuai musim ini dapat terus dilakukan petani Pacitan sehingga keuntungan yang didapat berlipat. Secara tekhnis, Peralihan jenis tanaman adalah memperbaiki kesuburan tanah, sehingga, memasuki musim tanam padi berikutnya akan lebih baik.

Namun kenyataanya, masih banyak petani Pacitan yang menganggap memanen padi tiga kali dalam setahun lebih menguntungkan. Hal ini menurut Pamudji disebabkan pola pikir masyarakat yang menganggap bertani bukan sebagai usaha tani namun lebih pada untuk persediaan pangan.

Pacitan Tempo Doeloe

Jalan Tengah Alun-Alun

Waktu itu masih ada jalan yang membelah alun-alun
barat dan timur. Di ujung jalan nampak tugu putih
yang sekarang masih bisa kita lihat.
Foto ini diambil tahun 1986.
Inilah wajah jembatan Penceng tahun 1975
masih kecil dan sempit.
Foto ini diambil saat akan dilaksanakan pembangunan,
dan setelah jadi sebagaimana sekarang yang selalu
kita lewati.
Jalan Ki Ageng PETUNG
Gambar ini diambil dari depan Pasar Arjowinangun
pada tahun 1974
ingat warung es campur mbah Nahar ??? )
Jln. A YANI
Gambar ini diambil dari depan Kantor Kecamatan lama
tahun 1975

Pada sisi kakan gambar, sekarang berdiri gedung Dinas Tanaman pangan dan Peternakan dan pada sisi kiri sekarang berdiri Gedung Pertanahan dan Perumahan Dokter.
Foto diambil pada tahun 1971.

TANJUNGSARI 1975
Gambar ini diambil dari ujung barat jembatan
Arjowinangun

ARJOWINANGUN 1975
Becak, Dokar, Sepeda dan pejalan kaki yang memenuhi
jalanan, kendaraan bermotor hampir tidak tampak.
Gambar ini diambil dari ujung Jembatan Arjowinangun.

 

 

 

SISI LAIN JALAN DIPONEGORO

Gambar ini diambil dari sudut Pasar Sawo pada tahun 1970


GAMBAR SUDUT ALUN-ALUN TIMUR

Gambar ini diambil tahun 1970, lihat betapa bedanya dengan

Pacitan kembali Pecahkan Rekor MURI

 
Kabupaten Pacitan kembali meraih rekor MURI. Setelah sebelumnya Pacitan memecahkan rekor MURI Pembuatan Kain Batik Terpanjang, Rontek Gugah Nagari Dengan Peserta Terbanyak, Wayang Beber Terpanjang, Goreng jathil Tuna Dengan Peserta Terbanyak, kali ini dalam pembuatan replika Buah Pace (mengkudu) terbesar. Penganugerahan sertifikat dilakukan langsung Manager Museum Rekor Dunia Indonesia, Sri Widayati di Alun-alun Pacitan, Sabtu (8/9/2012) sore. Ini adalah rekor ke 5562 yang diberikan MURI atas pembuatan replika Buah Pace terbesar
Tiruan buah pace raksasa setinggi 9,7 meter dengan lebar 9 meter dan panjang 12,5 meter dikerjakan selama 5 hari. Pembuatnya 20 orang anggota Forum Seni Budaya Pacitan.
Pembuatannya menggunakan kerangka bambu jenis Petung sebanyak 239 lonjor. Sedangkan dinding menggunakan bilik bambu selebar 359 meter persegi.
Pada bagian penutup luar digunakan kain batik khas Pacitan sepanjang 175 meter. 100 meter diantaranya merupakan kain motif pace yang sebelumnya juga dicatatkan pada rekor MURI.
Tidak itu saja, keunikan replika Buah Pace yang didominasi warna hijau kekuningan tersebut menggunakan dasar kertas berisi lukisan batik pace. Jumlahnya mencapai 12 ribu lembar merupakan hasil lomba mewarnai tingkat PAUD, TK, SD, SLTP dan SLTA.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Pesta Rakyat Mataraman yang digelar di Alun – Alun Pacitan pada hari Sabtu dan Minggu 8 – 9 September 2012. Acara ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintahan Kabupaten Pacitan. Acara dibuka pada hari sabtu pukul 14.00 WIB, mementaskan kesenian dari 20 Kabupaten di Pulau Jawa, juga pameran produk dari 20 Kabupaten di Pulau Jawa, selain itu acara juga dimeriahkan dengan Konser band Nasional D’Masiv, Pesta Kembang Api dan Pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki. Suryanto Gondo Carito mengambil cerita Gathotkoco Winisudho.
Sukses Pacitan ku….!!!!
 
 
  • (Nama : Merzakun Nusuk) (NIM : 200922612) (Jurusan TI)

  • kalender

    April 2024
    S S R K J S M
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    2930