Bocah Pacitan idap penyakit langka

Pacitan (ANTARA News) – Silvia Cintara Adesti (7), seorang bocah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menderita penyakit “cirrocis biller”, salah satu jenis penyakit langka yang disebabkan peradangan pada saluran empedu di dalam hati.

Silvia, demikian bocah kelas 1 SD ini biasa dipanggil, kemudian segera dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya agar secepatnya mendapatkan perawatan intensif.

“Di (RSD) Pacitan fasilitasnya belum memadai, lagian dokter spesialisnya juga kurang,” ujar Wijayanti Chandra Evi.

Silvia telah menjalani perawatan di RSD sejak Senin (27/8). Hasilnya, dari diagnosa pihak RSD Pacitan Silvia divonis menderita “cirrocis biller” multi bidang, sehingga penanganannya harus dilakukan oleh beberapa dokter spesialis sekaligus.

Karena alasan itu pasien harus di rujuk ke rumah sakit yang lebih besar dengan peralatan lengkap, termasuk tenaga dokter spesialisnya.

Mengenai kondisi perut Silvia yang membuncit, Sri menjelaskan hal itu terjadi akibat terganggunya sistem pencernaan makanan.

Dampaknya perut terus membesar. karena cenderung menolak makanan yang dimasukkan. “Perutnya penuh dan isinya hanya air.”

Menurut keterangan Supriyono dan Wijayanti Candra, Silvia telah menjalani perawatan intensif di RSD PAcitann (27/8).

Dari diagnosa pihak RSD Pacitan Silvia menderita cirrocis biller multi bidang.

Sehingga penanganannya harus dilakukan oleh beberapa dokter spesialis sekaligus, di antaranya, bedah anak dan anak.

Sedangkan di rumah sakit, jumlah dokter spesialisnya tak mencukupi.

Karena alasan itu pasien harus di rujuk ke rumah sakit yang !ebih besar dengan peralatan lengkap, termasuk tenaga dokter spesialisnya.

Mengenai kondisi perut Silvia yang membuncit, Sri menjelaskan hal itu terjadi akibat terganggunya sistem pencernaan makanan.

Dampaknya perut terus membesar. Bahkan, perut penderita cenderung menolak makanan yang dimasukkan. “Perutnya penuh dan isinya hanya air,” jelasnya.

(ANT-130)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Tinggalkan komentar

Belum ada komentar.

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar